Senin, 28 April 2014

TUGAS 4 - PEREKONOMIAN INDONESIA

TUGAS 4 - PEREKONOMIAN INDONESIA

PASAR
Pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi ekonomi yaitu menjual dan membeli barang sumber dayaatau faktor ekonomi lainnya. Pada dasarnya pasar itu tidak memiliki batas geografis . Pengertian pasar dalam ekonomi diartikan sebagai permintaan dan penawaran terhadap suatu barang dan jasa tertentu dan pasar juga merujuk pada kegiatan penawaran dan permintaan termasuk untuk tenaga kerja , modal , surat berharga dan uang.

http://ardra.biz/ekonomi/ekonomi-mikro/pengertian-fungsi-jenis-pasar/

JENIS - JENIS PASAR
Jenis-jenis pasar menurut fisiknya :

  • Pasar abstrak (pasar tidak nyata) adalah terjadinya transaksi antara penjual dan pembeli hanya melalui telepon, internet, dan lain-lain berdasarkan contoh barang. Contohnya telemarket dan pasar modal.
  • Pasar konkret (pasar nyata) adalah tempat pertemuan antara pembeli dan penjual melakukan transaksi secara langsung. Barang yang diperjualbelikan juga tersedia di pasar. Contohnya, pasar sayuran, buah-buahan, dan pasar tradisional.
Jenis-jenis pasar menurut waktunya :
  • Pasar harian adalah pasar yang aktivitasnya berlangsung setiap hari dan sebagian barang yang diperjualbelikan adalah barang kebutuhan sehari-hari.
  • Pasar mingguan adalah pasar yang aktivitasnya berlangsung seminggu sekali. Biasanya terdapat di daerah yang belum padat penduduk dan lokasi pemukimannya masih berjauhan.
  • Pasar bulanan adalah pasar yang aktivitasnya berlangsung sebulan sekali. Biasanya barang yang diperjualbelikan barang yang akan dijual kembali (agen/grosir).
  • Pasar tahunan adalah pasar yang aktivitasnya berlangsung setahun sekali, misalnya PRJ (Pasar Raya Jakarta).
Jenis-jenis pasar menurut barang yang diperjualbelikan :
  • Pasar barang konsumsi adalah pasar yang memperjualbelikan barang-barang konsumsi untuk memenuhi kebutuhan manusia.
  • Pasar sumber daya produksi adalah pasar yang memperjualbelikan faktor-faktor produksi, seperti tenaga kerja, tenaga ahli, mesin-mesin, dan tanah.
Jenis-jenis pasar menurut luas kegiatannya :
  • Pasar setempat adalah pasar yang penjual dan pembelinya hanya penduduk setempat.
  • Pasar daerah atau pasar lokal adalah pasar di setiap daerah yang memperjualbelikan barang-barang yang diperlukan penduduk derah tersebut. Contohnya Pasar Gede di Solo.
  • Pasar Nasional adalah pasar yang melakukan transaksi jual beli barang mencakup satu negara contohnya pasar senen.
  • Pasar Internasional adalah pasar yang melakukan transaksi jual beli barang-barang keperluan masyarakat internasional. Contohnya pasar kopi di Santos (Brasil).
Jenis-jenis pasar menurut Bentuknya :
  • Pasar persaingan sempurna (terorganisir) adalah keadaan di mana penjual dan pembeli tidak dapat mempengaruhi harga. Harga yang telah terbentuk merupakan hasil dari mekanisme pasar berdasarkan jumlah permintaan dan penawaran
  • Pasar persaingan tidak sempurna adalah para penjual maupun pembeli mempunyai kebebasan dalam menentukan harga dan jumlah barang yang akan diperjualbelikan
  • Jenis-jenis pasar menurut sifat pembentukan harga
  • Pasar persaingan adalah pasar yang pembentukan harga ditentukan oleh persaingan antara permintaan dan penawaran.
  • Pasar monopoli adalah pasar yang penjual suatu barang di pasar hanya satu orang. Contohnya PT Kereta Api Indonesia.
  • Pasar duopoli adalah pasar yang penjualnya hanya dua orang dan menguasai penawaran suatu barang dan mengendalikan harga barang.
  • Pasar oligopoli adalah pasar yang di dalamnya terdapat beberapa penjual dengan dipimpin oleh salah satu dari penjual tersebut mengendalikan tingkat harga barang. Contohnya perusahaan otomotif Astra Indonesia.
  • Pasar monopsoni adalah pasar yang pembentukan harga barangnya dikendalikan oleh satu orang atau sekelompok pembeli.
  • Pasar duopsoni adalah pasar pembentukan harga barangnya dikendalikan oleh dua orang atau dua kelompok pembeli.
  • Pasar oligopsoni adalah pasar yang pembentukan harga barangnya dikendalikan oleh beberapa orang atau beberapa kelompok pembeli

    http://www.pengertianahli.com/2013/10/pengertian-pasar-dan-jenis-jenis-pasar.html

    Sistem Pasar Bebas dapat berlaku di Indonesia

    Sistem pasar bebas dapat berlaku di Indonesia dikarenakan Indonesia adalah salah satu bagian dari Masyarakat Ekonomi Asean yang dimana pasar bebas itu sendiri memiliki arti suatu negara dapat dengan bebas melakukan kegiatan ekspor impor barang dan jasa  ke negara lain tanpa adanya diskriminasi dari pemerintah di suatu negara tersebut jadi Indonesia juga akan melakukan hal yang sama seperti itu nama demikian ditemui sikap optimisme disamping psimisme karena beberapa persoalan yang sedang mendera bangsa dan Negara Indonesia. 

    Pertama, kesiapan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) bangsa Indonesia. Pasar bebas berarti kebebasan dalam mengekspos tenaga kerja dari beberapa negara untuk masuk dan bekerja dibeberapa negara dengan bebas. Dalam hal ini, yang ditakutkan justru bangsa sendiri akan tersingkirkan dari negaranya sendiri. Sebab bagaimanapun, perusahaan dan perindustrian akan merekrut pegawai berdasarkan kualitas SDM-nya. Yang terjadi kemudian Bangsa Indonesia tidak ada tempat untuk bekerja karena dominasi asing dan pengangguran semakin meningkat. Kualitas SDM bangsa Indonesia diragukan saat dihadapkan terhadap kualitas SDM negara lain tetapi pemerintah Indonesia tak banyak melakukan persiapan demi pembenahan kualitas SDM.

    Kedua, terlalu lebarnya investasi di Indonesia. Disamping investasi mendongkrak devisa negara, banyaknya investasi asing yang masuk juga berdampak negatif saat negara tidak mempunyai kedaulatan dan ketegasan dalam prosedur investasi. Sikap tegas dimaksud yaitu dalam keterlibatan tangan negara untuk mengelolanya. Bisa jadi, kelemahan dalam bidang ini akan berakibat negara ini hanya dijadikan ladang investasi negara asing dan berarti dikuasai negara asing. Terkait dengan investasi, negara Indonesia belum memikirkan untuk menginvestasian barang dan jasanya di luar negeri. Entah alasan apa hal ini belum menjadi perhatian. Selama ini yang terjadi, investor asing bak jamur dimusim penghujan memadati tanah air Indonesia. Kemudian terjadi ketidakseimbangan dalam ranah investasi yang seharusnya seimbang. Karena bagaimanapun, investasi erat berkaitan dengan politik-ekonomi dan nepotisme. Investor asing di Indonesia akan melindungi dan tetap berpihak kepada warga negaranya sendiri. Sehingga tak menutup kemungkinan, rekrutmen pegawai asing oleh perusahaan asing akan dominan ketimbang bangsa Indonesia sendiri.

    Ketiga, kebijakan pemerintah yang belum sepenuhnya pro-rakyat. Indonesia berbasis ekonomi kerakyatan (UUD 1945: 33), seolah menjadi slogan semata saat dihadapkan pada realitas kebijakan pemerintah yang belum memihak kepada rakyat. Sebagai bukti adalah pembatasan investasi yang masih belum jelas sehingga membuka selebar-lebarnya investasi tanpa batas. Lemahnya kebijakan ini berakibat pada penyempitan peluang jual produk ekonomi dalam negeri. Amerika serikat—yang katanya menganut ekonomi liberal-kapitalistik—membatasi diri terhadap penanaman modal asing tetapi tidak dengan Indonesia . Kemudian  tidak hanya itu, anggaran untuk peningkatan kualitas produk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang masih belum mendapat perhatian dari pemerintah. Padahal industri kecil seperti UKM terbukti lebih tangguh dalam menghadapi krisis ekonomi seperti dialami Indonesia pada tahun 2008.

    http://www.himasigara.org/2013/09/indonesia-mengahadapi-pasar-bebas-2015.html

     

    Masalah – masalah dalam Perekonomian Indonesia dari aspek Produksi

    Masalah Ekonomi Klasik 
    a. Masalah produksi
    Masalah produksi adalah permasalahan pada saat memproduksi semua barang dan jasa yang dibutuhkan . Dasar melakukan produksi adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara umum. Misalnya, apabila di suatu negara atau daerah yang sebagian besar penduduknya mengonsumsi makanan pokok berupa roti, maka produksi roti akan dilakukan sebanyak- banyaknya untuk menjamin agar kebutuhan penduduk selalu terpenuhi. Kemudian, apabila pada waklu tertentu muncul kebutuhan dan permintaan yang besar terhadap suatu benda, seperti sepeda, maka produsen akan berusaha untuk memproduksi sepeda sebanyak-banyaknya 

    Masalah Ekonomi Modern 
    a. Apa yang harus diproduksi (what)


    Apa yang harus diproduksi, ini menyangkut jenis dan jumlah barang serta jasa yang akan diproduksi. Jenis dan jumlah barang yang akan diproduksi berkaitan dengan jenis dan jumlah kebutuhan yang diperlukan oleh masyarakat. Oleh karenanya produsen harus berorientasi pada pasar, yaitu didasarkan pada keinginan konsumen dan daya belinya. Tanpa berorientasi pada kebutuhan dan daya beli konsumen maka hasil produksi yang dibuat produsen sulit untuk laku dipasar. Dengan demikian, para produsen harus memulai dengan memproduksi sesuatu yang dapat diserap masyarakat untuk mernenuhi kebutuhan hidupnya. Keputusan produksi tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan, tetapi juga untuk menghasilkan keuntungan maksimum.
    b. Bagaimana memproduksinya (how)


    Bagaimana memproduksinya ini berkaitan dengan masalah penggunaan berbagai sumber daya dan teknik yang akan digunakan dalam produksi. Untuk memproduksi barang dapat dilakukan dengan berbagai cara. Cara yang paling umum ialah dengan mengambil apa yang telah disediakan alam, seperti mengumpulkan/menangkap ikan di sungai dan di laut, memungut hasil hutan, mengolah tanah untuk pertanian/perkebunan dan langsung menjual hasilnya. Mungkin juga apa yang dikumpulkan tersebut diolah dahulu (proses produksi) kemudian hasilnya digunakan atau dijual kepada masyarakat. 



    Setiap proses produksi harus dilakukan dengan memerhatikan norma-norma kehidupan yang baik, tidak mencemari lingkungan dan tidak mengganggu ketenangan hidup masyarakat yang ada di sekitarnya. Sebelum kegiatan produksi dilakukan, tindakan yang terbaik adalah melakukan riset terlebih dahulu kemudian membuat perencanaan (planning). Berikut ini faktor yang terlibat dalam pengambilan keputusan cara dan proses produksi.

    1. Pilihan kombinasi sumber daya yang digunakan, yaitu penggunaan sumber daya alam, manusia, dan modal.  
    2. Perencanaan proses produksi untuk mendapatkan keuntungan maksimum dengan biaya minimum.
    3. Penentuan teknologi yang digunakan, munqkin dengan intensifikasi tenaga kerja (padat karya) atau intensifikasi modal (padat modal), Dalam produksi padat karya jumlah tenaga kerja yang digunakan sangat banyak. Keuntungan proses procuksi seperti ini adalah tersedianya lapangan kerja dalam jumlah besar sehingga dapat mengurangi pengangguran. Proses produksi padat modal tidak mengandalkan tenaga manusia, tetapi menggunakan peralatan, mesin, dan teknologi canggih. Keuntungannya adalah produksi dapat dilakukan dengan cepat, murah, dan efisien. Kekurangannya tenaga kerja manusia menjadi tersingkir sehingga menimbulkan pengangguran. 
    4. Pertimbangan faktor-faktor eksternal, seperti harga, perekonomian nasional, dan internasional, tingkat suku bunga, biaya produksi, dan inflasi kurs valuta asing.

    c. Siapa pelaku produksi (who)

    Pihak yang bisa melakukan produksi, antara lain, pemerintah, swasta, atau koperasi. Pihak-pihak tersebut mempunyai spesialisasi sendiri-sendiri, artinya setiap pihak memiliki keterampilan atau keahlian khusus yang tidak dimiliki oleh pihak lain. Misalnya, pemerintah dapat mengeluarkan peraturan pengolahan sumber daya, swasta tidak bisa melakukan hal ini, namun swasta mungkin dapat menyelenggarakan produk dengan lebih efisien.dibandingkan pemerintah. Pertimbangan mengenai pelaku ekonomi merupakan hal yang penting karena setiap pihak memiliki kelebihan tertentu yang mungkin mampu melakukan produksi lebih baik.

    d. Untuk siapa diproduksi (whom) 
    Untuk siapa diproduksi, ini berkaitan dengan masalah penyaluran atau membagi habis produksi kepada para konsumen. Konsumen terdiri atas berbagai tingkatan dan dipengaruhi oleh jenis kelamin, agama, budaya, tingkat pendidikan, tingkat penghasilan, lingkungan, dan sebagainya sehingga barang-barang dapat diproduksi untuk masyarakat umum (semua konsumen) atau segolongan konsumen tertentu. Produsen dapat memilih kelompok (segmen) konsumen mana yang akan dituju berdasarkan keadaan pasar.

    http://www.zakapedia.com/2013/04/mengenal-inti-permasalahan-ekonomi.html

Senin, 21 April 2014

TUGAS 3 - PEREKONOMIAN INDONESIA

TUGAS 3  -  PEREKONOMIAN INDONESIA

1. Apakah yang dimaksud dengan tabungan pemerintah ?

    Jawab : 

"RUMUS  : Tabungan Pemerintah = Pendapatan dalam negeri – pengeluaran rutin"

Tabungan pemerintah adalah selisih antara pendapatan dalam negeri dan pengeluaran rutin. Tujuan adanya tabungan ini adalah untuk pembiayaan pembangunan. Tabungan pemerintah ini diupayakan oleh pemerintah dari pendapatan dalam negeri yang didapat secara rutin.  Dengan menghemat pendapatan dalam negeri yang nantinya akan membuat tabungan pemerintah itu semakin banyak. Tabungan ini dibuat sebenarnya adalah untuk menghindari ketergantungan pembangunan dari biaya pinjaman luar negeri karena pemerintah hanya menginginkan pinjaman luar negeri itu bila diperlukan saja  atau sebagai pelengkap. Tabungan ini pun terus menerus diupayakan dan diusahakan oleh pemerintah agar dapat menunjukan bahwa pemerintah Indonesia mampu dalam membangun negara Indonesia sendiri.

Refferensi :

http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/akuntansipemerintahan/bab2-anggaranpendapatandanbelanjanegara.pdf



2. a. Penilaian sehat tidaknya BUMN bersifat akuntansi

    Jawab : 

Dalam penilaian sehat atau tidaknya BUMN cenderung berifat akuntansi , berikut beberapa alasannya :

  • BUMN sebagai bussiness entity, Sebagai bussiness entity BUMN & BUMD merupakan profit getter, sehingga kinerjanya diukur dari seberapa jauh perusahaan tersebut mampu mencetak laba, semakin tinggi laba yang diperoleh akan semakin baik pula kinerjanya, demikian pula sebaliknya.

  • BUMN bersifat akuntansi karna dalam kegiatannya BUMN juga menggunakan prinsip dasar akuntansi seperti adanya pencatatan data keuangan, penganalisaan data keuangan, pengikhtisaran, serta pelaporan laporan data keuangan yang sangat berguna demi kelangsungan BUMN, instansi terkait dan tentunya untuk kesejahteraan bersama. Serta informasi akuntansi/ data keuangan dari BUMN dapat menjadi tolok ukur untuk pengembangan usaha BUMN lainnya.

  • Dalam kegiatan bisnisnya, BUMN juga harus mempunyai etika bisnis yang juga ada pada etika bisnis akuntansi, seperti :

-          Adanya pengendalian diri,

-          Pengembangan tanggung jawab,

-          Mempertahankan jati diri

-          Menciptakan persaingan yang sehat

-          Menerapkan konsep pembangunan yang berkelanjutan

-          Mampu menyatakan benar itu benar dan sebaliknya

-          Menumbuhkan Sikap Saling Percaya antar BUMN

Dalam penilaian sehat atau tidakya BUMN mengacu terhadap SK Mentri Keuangan No.825/KMK.013/1992, dijelaskan bahwa penilaian tingkat kesehatan BUMN terdiri dari dari 3 aspek, yaitu keuangan, operasional dan asministrasi. Dari ketiga aspek tersebut, yang dinilai cukup memberi peran penting dalam penilaian tingkat kesehatan BUMN adalah aspek keuangan.

Penilaian dari ketiga aspek terserbut, Kementrian BUMN menetapkan bobot penilaian terbesar 70 % untuk aspek keuangan, sisanya 15 % masing – masing untuk aspek operasional dan administrasi.

Adapun indikator penilaian dari aspek keuangan yang digunakan oleh Kementrian BUMN

-          Imbalan kepada pemegang saham ( ROE )

-          Imbalan investasi

-          Rasio lancar

-          Collection periods

-          Peputaran persediaan

-          Perputaran total aset

-          Rasio modal terhadap total aktiva

jJadi dapat disimpulkan bahwa benar sehat tidaknya BUMN bersifat akuntansi karena bobot terbesar dalam penilaian aspek keuangan BUMN yang memiliki indikator – indikator penilaian yang berhubungan dengan aspek keuangan yang tak jauh – jauh dari unsur akuntansi, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kesehatan BUMN adalah bersifat mutlak Akuntansi.

 

2. b. Siapa yang berwenang untuk menilai bumn ?

     Jawab :  

        Pihak yang menilai tingkat kesehatan BUMN, dimana sebelum tahun 1998 dilakukan oleh Departemen Keuangan yaitu Ditjen Pembinaan BUMN, sedangkan tahun – tahun selanjutnya dilakukan langsung oleh lembaga terkait yaitu Kementrian Badan Usaha Milik Negara. Dapat dilihat dengan kehadiran Keputusan Mentri Negara BUMN no. 100 Tahun 2002 ( KEP/100/MBU/2002 ), tentang penilaian kinerja/ tingkat kesehatan BUMN di Indonesia.

Refferensi :

 http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/126135-5659-Analisis%20pengaruh-Literatur.pdf

 

 

 3. Apakah inflasi selalu merugi bumn ?

     Jawab :  

Inflasi adalah proses kenaikan harga barang-barang secara umum yang berlangsung terus menerus, bukan hanya satu barang dan bukan dalam tempo sesaat. 

Inflasi mempunyai dampak positif dan negatif yaitu dengan menilai tinggi atau rendahnya inflasi tersebut. Apabila inflasi itu rendah, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi. Sebaliknya, dalam masa inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali (hiperinflasi), keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu. Orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasi dan produksi karena harga meningkat dengan cepat. 


Secara umum, inflasi dapat mengakibatkan berkurangnya investasi di suatu negara, mendorong kenaikan suku bunga, mendorong penanaman modal yang bersifat spekulatif, kegagalan pelaksanaan pembangunan, ketidakstabilan ekonomi, defisit neraca pembayaran, dan merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.

Akan tetapi inflasi dapat menguntung kan juga bagi beberapa pihak seperti :

  • Orang yang mengandalkan pendapatan berdasarkan keuntungan, seperti misalnya pengusaha, tidak dirugikan dengan adanya inflasi. Begitu juga halnya dengan pegawai yang bekerja di perusahaan dengan gaji mengikuti tingkat inflasi.

  • Bagi orang yang meminjam uang dari bank (debitur), inflasi menguntungkan, karena pada saat pembayaran utang kepada kreditur, nilai uang lebih rendah dibandingkan pada saat meminjam

  • Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan bila pendapatan yang diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi

Dari penjelasan tersebut, jadi jelas bahwa inflasi tidak selalu merugikan. Merugikan pasti jelas, tapi disisi lain juga menguntungkan atau dapat dimanfaatkan.

Refferensi :




http://id.wikipedia.org/wiki/Inflasi#Dampak