LAPORAN KEUANGAN KOPERASI
Laporan
keuangan menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta
perubahan posisi keuangan. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah
dilakukan manajemen, atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang
dipercayakan kepadanya.
Laporan
keuangan koperasi juga dibuat sesuai standar PSAK yang akan membuat
informasi yang disajikan menjadi lebih mudah dipahami , mempunyai relevansi, keandalan dengan daya banding yang tinggi .
Pelaporan Keuangan Koperasi
Setelah tahun buku Koperasi ditutup,
paling lambat 1 (satu) bulan sebelum diselengggarakan rapat anggota
tahunan, Pengurus menyusun laporan keuangan tahunan yang memuat
sekurang-kurangnya :
- Perhitungan tahunan yang terdiri dari neraca akhir tahun buku yang baru lampau dan perhitungan hasil usaha dari tahun yang bersangkutan serta penjelasan atas dokumen tersebut.
- Keadaan dan usaha koperasi serta hasil usaha yang dapat dicapai.
Laporan keuangan tersebut harus
ditandatangani oleh semua anggota pengurus. Apabila salah seorang pengurus
tidak menandatangani laporan tahunan tersebut, anggota yang bersangkutan harus
menjelaskan alasannya secara tertulis. Persetujuan terhadap laporan tahunan
termasuk pengesahan perhitungan tahunan merupakan penerimaan pertanggungjawaban
pengurus oleh rapat anggota.
Bentuk dan format laporan keuangan
koperasi telah diatur oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) nomor 27 tentang Akuntansi
Perkoperasian (Revisi 1998), sebagai berikut :
Laporan keuangan Koperasi meliputi :
- Neraca
- Perhitungan Hasil Usaha
- Laporan Arus Kas
- Laporan Promosi Ekonomi Anggota
- Catatan atas Laporan Keuangan
Neraca
Neraca menyajikan informasi mengenai aktiva,
kewajiban, dan ekuitas koperasi pada waktu tertentu.
Aktiva yang diperoleh dari sumbangan
yang terikat penggunaannya dan tidak dapat dijual untuk menutup kerugian
koperasi diakui sebagai aktiva lain-lain. Sifat keterikatan penggunaan tersebut
dijelaskan dalam catatan laporan keuangan. Aktiva-aktiva yang dikelola oleh
koperasi tetapi bukan milik koperasi, tidak diakui sebagai aktiva, dan harus
dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan.
Modal
Berhasil tidaknya suatu koperasi
sangat tergantung pada pengelolaan keuangannya. Pengelolaan keuangan mencakup
sumber pendanaan dan penggunaan modal koperasi. Banyak koperasi gagal dan
pengurusnya mengeluh semata-mata karena kekurangan modal.
Sumber pendanaan koperasi
dikelompokkan menjadi 3 (tiga) yaitu :
- Modal sendiri, yaitu modal yang dikumpulkan langsung dari anggota koperasi yang terdiri dari simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan sukarela, dana cadangan dan hibah.
- Modal dari pinjaman. Pinjaman berasal dari anggota, perorangan bukan anggota, koperasi lain, dan pinjaman dari bank.
- Penyertaan / Penanaman Modal.
Sedangkan penggunaan modal koperasi
umumnya dikelompokkan menjadi empat yaitu: 1) modal untuk organisasi. 2) modal
untuk alat perlengkapan. 3) modal kerja atau modal lancar. 4) modal untuk uang
muka kegiatan.
- Modal Sendiri
Simpanan pokok adalah :
- Simpanan yang harus dipenuhi oleh setiap orang pada waktu mulai menjadi anggota suatu koperasi.
- Besarnya tetap dan sama untuk setiap calon anggota.
- Dapat diminta kembali sesudah keluar dari keanggotaan, dan kalau perlu dikurangi karena kerugian-kerugian yang diderita koperasi.
- Digunakan untuk modal pokok. Hal ini menanggung risiko rugi dan untung sesuai dengan kehidupan koperasi.
Simpanan wajib adalah :
- Simpanan yang diwajibkan kepada anggota untuk membayar pada waktu tertentu, misalnya sebulan sekali atau setiap kali memasukkan hasil bumi ke koperasi.
- Dapat diminta kembali dengan cara yang ditentukan koperasi, misalnya sesudah jangka waktu tertentu atau sekian persen dari jumlah total sewaktu-waktu. Hal ini diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
Simpanan sukarela adalah :
- Simpanan yang besarnya dan waktunya tidak tertentu, tergantung kerelaan anggota atau perjanjian antara anggota dengan koperasi.
- Dapat berupa simpanan giro (dapat diambil sewaktu-waktu), simpanan deposito (diambil dalam waktu tertentu menurut perjanjian dan diberi bunga), dan simpanan khusus untuk maksud tertentu misalnya untuk lebaran.
Dana cadangan adalah sejumlah uang
yang diperoleh dari penyisisihan sisa hasil usaha, yang dimaksudkan untuk
memupuk modal sendiri dan untuk menutup kerugian koperasi.
Proses Penyusunan Laporan Keuangan
Setelah tahun buku berakhir,
pengurus koperasi wajib menyusun laporan keuangan tahunan yang memuat
sekurang-kurangnya:
- Perhitungan tahunan yang terdiri dari neraca, perhitungan hasil usaha serta penjelasan atas dokumen tersebut.
- Keadaan dan usaha koperasi serta hasil usaha yang dapat dicapai.
Neraca, perhitungan hasil usaha
serta penjelasannya merupakan laporan pokok keuangan koperasi. Laporan keuangan
koperasi tidak jauh berbeda dengan laporan keuangan untuk perusahaan lain.
Perbedaan utama terletak pada penyajian modal dan perhitungan laba rugi. Proses
penyusunan laporan keuangan koperasi dimulai dari proses akuntansi berupa :
- Pencatatan.
- Penggolongan.
- Peringkasan.
- Pelaporan.
- Analisis data keuangan.
Kegiatan pencatatan dan penggolongan
merupakan proses yang dilakukan secara rutin dan berulang-ulang setiap kali
terjadi transaksi keuangan.
Buku-buku dokumen pendukung (source
of documents) yang digunakan antara lain :
- Bukti Penerimaan Kas
- Bukti Pengeluaran Kas
- Bukti Faktur Penjualan
- Faktur Pembelian
- Bukti Umum
Sedangkan buku khusus (special
journal) yang digunakan adalah :
- Buku Harian Penerimaan Kas
- Buku Harian Pengeluaran Kas
- Buku Harian Penjualan
- Buku Harian Umum
Buku tambahan (subsidiary ledgers)
yang digunakan adalah :
- Buku Kas Kasir
- Kartu Simpanan Anggota
- Kartu Persediaan
- Kartu Piutang Anggota
- Kartu Piutang bukan Anggota
- Kartu Hutang
- Kartu Inventaris
- Kartu Biaya
- Kartu Pembelian Anggota
- Kartu Barang Titipan
BERIKUT INI ADALAH CONTOH LAPORAN KEUANGAN DARI KOPERASI PT. CITRA LESTARI TAHUN 2009
A. LATAR BELAKANG
Pada
tahun 2007 Koperasi Karyawan PT Citra Lestari telah berhasil
menjadi Koperasi yang berbadan hukum serta telah melalui
audit-audit dari suatu lembaga yang independen.
Hingga akhir tahun 2009 Kopkar telah mengalami pertumbuhan
rata-rata 9% per tahun, dari jumlah kekayaan 1.550.964.980 di
tahun 2008 telah mencapai 1.756.294.433 pada akhir tahun 2009
menjadi Koperasi yang berbadan hukum serta telah melalui
audit-audit dari suatu lembaga yang independen.
Hingga akhir tahun 2009 Kopkar telah mengalami pertumbuhan
rata-rata 9% per tahun, dari jumlah kekayaan 1.550.964.980 di
tahun 2008 telah mencapai 1.756.294.433 pada akhir tahun 2009
B. LAPORAN PENGURUS
1.Susunan Kepengurusan Koperasi
Karyawan PT Citra Lestari :
– Keputusan tertinggi ada pada Rapat
Anggota Tahunan
– Penasehat : Wahid Hidayat
– Pengawas/Pemeriksa : Andika Putra
– Ketua : Fausan Abidilah
– Sekretaris : Salsabila
– Bendahara : Aqila Abidah
– Pengelola Toko : Puspita Ningrum
– Penasehat : Wahid Hidayat
– Pengawas/Pemeriksa : Andika Putra
– Ketua : Fausan Abidilah
– Sekretaris : Salsabila
– Bendahara : Aqila Abidah
– Pengelola Toko : Puspita Ningrum
2.Keanggotaan
Sampai
dengan bulan Desember 2009 jumlah anggota Karyawan
PT Citra Lestari sebanyak 283 orang. Dengan perincian sbb :
Jumlah anggota bulan Januari 2009 ; 285 orang
Jumlah angota baru yang masuk ; 3 orang
Jumlah anggota keluar ; 5 orang
Jumlah anggota pada bulan Desember 2009 : 283 orang
PT Citra Lestari sebanyak 283 orang. Dengan perincian sbb :
Jumlah anggota bulan Januari 2009 ; 285 orang
Jumlah angota baru yang masuk ; 3 orang
Jumlah anggota keluar ; 5 orang
Jumlah anggota pada bulan Desember 2009 : 283 orang
3.Bidang
Usaha
- Usaha Toko dan Suplai ke Perusahaan
Omset penjualan dari usaha toko dan usaha suplai ke perusahaan selama periode tahun 2009 secara total mengalami kenaikan Rp. 10.466.500,- atau sebesar 16% dibandingkan dengan periode tahun 2008. Kenaikan yang signifikan terjadi pada usaha toko (penjualan barang sembako, elektronik dll). yang secara keseluruhan mengalami peningkatan omset sebesar 5.200.400,- atau naik 25%. Peningkatan ini menunjukkan bahwa kinerja Koperasi Karyawan mampu melayani dan memenuhi kebutuhan anggota yang pada dasarnya diharapkan oleh semua anggota. Sedangkan untuk kategori usaha pengadaan kebutuhan perusahaan secara total meningkat sebesar 50.554.000 atau 16%. Selain disebabkan oleh pengaruh kenaikan harga selama tahun 2009 antara 6-7%, kenaikan ini juga mengikuti kenaikan volume permintaan dari perusahaan.
memberikan kesempatan kepada anggota untuk memaksimalkan pinjaman sampai batasan kebijakan yang berlaku. Perbandingan dan peningkatan jumlah simpan pinjam anggota tahun 2009 dan 2008 terlihat sebagaimana tabel berikut ini :
No.
|
Keterangan
|
2009
|
2008
|
Naik/Turun
|
|
Rp.
|
%
|
||||
1.
|
Pinjaman uang anggota
|
103.194.282
|
90.521.300
|
12.673.000
|
14
|
2.
|
Simpanan uang anggota
|
59.236.141
|
50.200.120
|
9.036.000
|
18
|
C. LAPORAN NERACA
Posisi Neraca pada tgl. 31 Desember
2009 menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Jumlah harta pada 31
Desember 2009 dan 2008 adalah Rp.1.052.292.000,- dan Rp.991.466.602,- naik sebesar Rp.60.852.402 atau 6%. Kenaikan ini adalah indikasi bahwa sumber daya
berupa modal dan pencadangan modal sampai dengan akhir 2008 telah dimanfaatkan
secara maksimal.
Daftar Perbandingan Laporan Neraca
Tahun 2009 dan 2008 :
Keterangan
|
2009
|
2008
|
Naik/Turun
|
|
Rp.
|
%
|
|||
HARTA
Kas
Piutang
Persediaan
Aktiva Tetap
Simpanan Pokok
|
393.267.114
431.421.275
116.376.706
109.126.905
2.100.000
|
456.183.354
265.652.487
108.595.388
158.935.373
2.100.000
|
(62.916.240)
165.768.790
7.781.318
(49.808.466)
-
|
(13)
62
7
(31)
-
|
Jumlah Harta
|
1.052.292.000
|
991.466.602
|
60.825.402
|
6
|
KEWAJIBAN, MODAL DAN SHU
Hutang Usaha
Simpanan
Sumbangan
Cadangan Modal
SHU
|
126.132.012
325.441.050
8.292.000
144.440.025
447.986.913
|
203.855.298
284.727.720
8.292.000
105.456.900
389.134.684
|
(77.723.286)
40.713.332
-
38.983.127
58.852.229
|
(38)
14
-
36
15
|
Jumlah Kewajiban, modal dan SHU
|
1.052.292.000
|
991.466.602
|
60.825.402
|
6
|
D. LAPORAN RUGI/LABA
Omzet penjualan selama tahun buku 2009 dan 2008 adalah Rp. 619.270.318,- dan
Rp. 524.805.355 atau naik 18%. Namun kenaikan tersebut tidak diikuti oleh
kenaikan marjin laba penjualan yang turun 0.3%. Penurunan ini
selain dipengaruhi oleh kenaikan harga pokok penjualan dalam kisaran 6% –
7%, kondisi ini juga disebabkan suatu kebijakan Koperasi Karyawan dimana
kenaikan harga pokok tidak serta merta diikuti oleh kenaikan harga jual yang
proporsional. Kebijakan ini bertujuan agar anggota tidak terbebani oleh harga
beli yang mahal.
Daftar Perbandingan Laporan Rugi Laba Tahun 2009 dan 2008:
Keterangan
|
2009
|
2008
|
Naik/Turun
|
|
Rp.
|
%
|
|||
Penjualan
HPP
Laba Penj.
Jasa Pinj Uang
Laba Usaha(ktr)
Biaya Usaha
Laba Usaha(Bersh)
Biaya lain2-bersih
SHU
|
619.270.318
286.435.682
332.834.636
187.875.850
520.710.486
49.718.457
470.992.029
56.051.399
527.043.428
|
524.805.355
238.696.402
286.108.953
183.302.268
469.411.221
33.728.594
435.682.627
22.122.884
457.805.511
|
95.464.970
47.739.280
47.725.690
4.573.582
52.299.275
15.989.863
36.309.412
33.928.515
70.237.927
|
18
20
16
2
11
44
8
153
15
|
E.SISA HASIL USAHA (SHU)
Sisa Hasil Usaha yang telah dicapai selama tahun 2009 sebesar Rp. 527.043.428,- telah dibukukan sesuai dengan alokasi masing-masing perkiraan yaitu : pencadangan modal 15% dan SHU anggota 85%. Perbandingan dan peningkatan pencapaian SHU tahun 2009 dengan tahun 2008 dapat dilihat pada tabel berikut ini :
No.
|
Keterangan
|
SHU
THN 2009 |
SHU
THN 2008 |
Naik/Turun
|
|
Rp.
|
%
|
||||
1.
|
Pendapatan bersih
|
527.043.428
|
457.805.511
|
69.237.917
|
15
|
2.
|
Alokasi cadangan modal 10%
|
52.704.342
|
45.780.551
|
6.923.791
|
15
|
3.
|
Alokasi SHU anggota 85%
|
447.986.913
|
389.134.684
|
58.852.229
|
15
|
Laporan Keuangan Koperasi Karyawan
PT Citra Lestari telah dilakukan pemeriksaan/audit baik oleh Badan Pemeriksa
internal maupun audit eksternal dari lembaga independen. Pemeriksaan tersebut bertujuan untuk
memberikan keyakinan apakah Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2009 telah
disajikan secara wajar sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang ditetapkan dalam
peraturan yang berlaku. Pemeriksaan dilakukan berdasarkan
perngujian bukti-bukti yang mendukung angka-angka dan pengungkapan dalam
laporan keuangan dengan pendekatan apakah ada ketidaksesuaian, kesalahan
dan/atau penyimpangan atas laporan keuangan
4 komentar:
gan,, ada gak permen yang menyatakan kalau sebuah koperasi wajib menyajikan laporan keuangan?
atau laporan keuangan sebuah koperasi itu wajib di audit. Tks gan!
bagaimana kalau kondisi neraca suatu koperasi mengalami penurunan.bgmn kedudukan neraca suatu koperasi
Saya sangat bersyukur kepada Ibu Fraanca Smith karena telah memberi saya pinjaman sebesar Rp700.000.000,00 saya telah berhutang selama bertahun-tahun sehingga saya mencari pinjaman dengan sejarah kredit nol dan saya telah ke banyak rumah keuangan untuk meminta bantuan namun semua menolak saya karena rasio hutang saya yang tinggi dan sejarah kredit rendah yang saya cari di internet dan tidak pernah menyerah saya membaca dan belajar tentang Franca Smith Loan Company di salah satu blog saya menghubungi franca smith konsultan kredit via email:(francasmithloancompany@gmail.com) dengan keyakinan bahwa pinjaman saya diberikan pada awal tahun ini tahun dan harapan datang lagi, kemudian saya menyadari bahwa tidak semua perusahaan pinjaman di blog benar-benar palsu karena semua hautang finansial saya telah diselesaikan, sekarang saya memiliki nilai yang sangat besar dan usaha bisnis yang patut ditiru, saya tidak dapat mempertahankan ini untuk diri saya jadi saya harus memulai dengan membagikan kesaksian perubahan hidup ini yang dapat Anda hubungi Ibu franca Smith via email:(francasmithloancompany@gmail.com)
Posting Komentar