Senin, 21 April 2014

TUGAS 3 - PEREKONOMIAN INDONESIA

TUGAS 3  -  PEREKONOMIAN INDONESIA

1. Apakah yang dimaksud dengan tabungan pemerintah ?

    Jawab : 

"RUMUS  : Tabungan Pemerintah = Pendapatan dalam negeri – pengeluaran rutin"

Tabungan pemerintah adalah selisih antara pendapatan dalam negeri dan pengeluaran rutin. Tujuan adanya tabungan ini adalah untuk pembiayaan pembangunan. Tabungan pemerintah ini diupayakan oleh pemerintah dari pendapatan dalam negeri yang didapat secara rutin.  Dengan menghemat pendapatan dalam negeri yang nantinya akan membuat tabungan pemerintah itu semakin banyak. Tabungan ini dibuat sebenarnya adalah untuk menghindari ketergantungan pembangunan dari biaya pinjaman luar negeri karena pemerintah hanya menginginkan pinjaman luar negeri itu bila diperlukan saja  atau sebagai pelengkap. Tabungan ini pun terus menerus diupayakan dan diusahakan oleh pemerintah agar dapat menunjukan bahwa pemerintah Indonesia mampu dalam membangun negara Indonesia sendiri.

Refferensi :

http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/akuntansipemerintahan/bab2-anggaranpendapatandanbelanjanegara.pdf



2. a. Penilaian sehat tidaknya BUMN bersifat akuntansi

    Jawab : 

Dalam penilaian sehat atau tidaknya BUMN cenderung berifat akuntansi , berikut beberapa alasannya :

  • BUMN sebagai bussiness entity, Sebagai bussiness entity BUMN & BUMD merupakan profit getter, sehingga kinerjanya diukur dari seberapa jauh perusahaan tersebut mampu mencetak laba, semakin tinggi laba yang diperoleh akan semakin baik pula kinerjanya, demikian pula sebaliknya.

  • BUMN bersifat akuntansi karna dalam kegiatannya BUMN juga menggunakan prinsip dasar akuntansi seperti adanya pencatatan data keuangan, penganalisaan data keuangan, pengikhtisaran, serta pelaporan laporan data keuangan yang sangat berguna demi kelangsungan BUMN, instansi terkait dan tentunya untuk kesejahteraan bersama. Serta informasi akuntansi/ data keuangan dari BUMN dapat menjadi tolok ukur untuk pengembangan usaha BUMN lainnya.

  • Dalam kegiatan bisnisnya, BUMN juga harus mempunyai etika bisnis yang juga ada pada etika bisnis akuntansi, seperti :

-          Adanya pengendalian diri,

-          Pengembangan tanggung jawab,

-          Mempertahankan jati diri

-          Menciptakan persaingan yang sehat

-          Menerapkan konsep pembangunan yang berkelanjutan

-          Mampu menyatakan benar itu benar dan sebaliknya

-          Menumbuhkan Sikap Saling Percaya antar BUMN

Dalam penilaian sehat atau tidakya BUMN mengacu terhadap SK Mentri Keuangan No.825/KMK.013/1992, dijelaskan bahwa penilaian tingkat kesehatan BUMN terdiri dari dari 3 aspek, yaitu keuangan, operasional dan asministrasi. Dari ketiga aspek tersebut, yang dinilai cukup memberi peran penting dalam penilaian tingkat kesehatan BUMN adalah aspek keuangan.

Penilaian dari ketiga aspek terserbut, Kementrian BUMN menetapkan bobot penilaian terbesar 70 % untuk aspek keuangan, sisanya 15 % masing – masing untuk aspek operasional dan administrasi.

Adapun indikator penilaian dari aspek keuangan yang digunakan oleh Kementrian BUMN

-          Imbalan kepada pemegang saham ( ROE )

-          Imbalan investasi

-          Rasio lancar

-          Collection periods

-          Peputaran persediaan

-          Perputaran total aset

-          Rasio modal terhadap total aktiva

jJadi dapat disimpulkan bahwa benar sehat tidaknya BUMN bersifat akuntansi karena bobot terbesar dalam penilaian aspek keuangan BUMN yang memiliki indikator – indikator penilaian yang berhubungan dengan aspek keuangan yang tak jauh – jauh dari unsur akuntansi, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kesehatan BUMN adalah bersifat mutlak Akuntansi.

 

2. b. Siapa yang berwenang untuk menilai bumn ?

     Jawab :  

        Pihak yang menilai tingkat kesehatan BUMN, dimana sebelum tahun 1998 dilakukan oleh Departemen Keuangan yaitu Ditjen Pembinaan BUMN, sedangkan tahun – tahun selanjutnya dilakukan langsung oleh lembaga terkait yaitu Kementrian Badan Usaha Milik Negara. Dapat dilihat dengan kehadiran Keputusan Mentri Negara BUMN no. 100 Tahun 2002 ( KEP/100/MBU/2002 ), tentang penilaian kinerja/ tingkat kesehatan BUMN di Indonesia.

Refferensi :

 http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/126135-5659-Analisis%20pengaruh-Literatur.pdf

 

 

 3. Apakah inflasi selalu merugi bumn ?

     Jawab :  

Inflasi adalah proses kenaikan harga barang-barang secara umum yang berlangsung terus menerus, bukan hanya satu barang dan bukan dalam tempo sesaat. 

Inflasi mempunyai dampak positif dan negatif yaitu dengan menilai tinggi atau rendahnya inflasi tersebut. Apabila inflasi itu rendah, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi. Sebaliknya, dalam masa inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali (hiperinflasi), keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu. Orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasi dan produksi karena harga meningkat dengan cepat. 


Secara umum, inflasi dapat mengakibatkan berkurangnya investasi di suatu negara, mendorong kenaikan suku bunga, mendorong penanaman modal yang bersifat spekulatif, kegagalan pelaksanaan pembangunan, ketidakstabilan ekonomi, defisit neraca pembayaran, dan merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.

Akan tetapi inflasi dapat menguntung kan juga bagi beberapa pihak seperti :

  • Orang yang mengandalkan pendapatan berdasarkan keuntungan, seperti misalnya pengusaha, tidak dirugikan dengan adanya inflasi. Begitu juga halnya dengan pegawai yang bekerja di perusahaan dengan gaji mengikuti tingkat inflasi.

  • Bagi orang yang meminjam uang dari bank (debitur), inflasi menguntungkan, karena pada saat pembayaran utang kepada kreditur, nilai uang lebih rendah dibandingkan pada saat meminjam

  • Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan bila pendapatan yang diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi

Dari penjelasan tersebut, jadi jelas bahwa inflasi tidak selalu merugikan. Merugikan pasti jelas, tapi disisi lain juga menguntungkan atau dapat dimanfaatkan.

Refferensi :




http://id.wikipedia.org/wiki/Inflasi#Dampak

 

 




0 komentar:

Posting Komentar