Selasa, 22 Desember 2015

TUGAS 2 - KARANGAN ARGUMENTATIF


Disanksi FIFA, Nasib Ribuan Pemain Terancam

JAKARTA - Pemerintah diharapkan tidak lepas tangan dan ikut bertanggung jawab pascasanksi FIFA kepada PSSI. Hukuman yang berimbas pada mati surinya kompetisi serta aktivitas sepak bola itu membuat ribuan orang kehilangan mata pencaharian utama. 

Tuntutan tanggung jawab layak ditujukan ke pemerintah karena dalam surat yang dikirim ke Sekjen PSSI Azwan Karim, FIFA secara tegas menyebutkan bahwa sanksi yang diberikan kepada otoritas tertinggi sepak bola Indonesia tersebut tak lepas dari intervensi pemerintah. 

Hal itu dimulai dari langkah Badan Olahraga Profesional (BOPI) yang memaksakan tidak disertakannya dua klub Indonesia Super League (ISL) Arema Cronus dan Persebaya Surabaya sehingga berimbas ke perizinan dan dilanjutkan Surat Keputusan (SK) Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi yang membekukan PSSI. 

PSSI adalah sebuah organisasi tertinggi yang telah diakui oleh FIFAuntuk  mengatur dan mengelola tentang kegiatan olahraga persepakbolaan di Indonesia. Sampai pertengahan tahun 2015 PSSI tetap memegang penuh kendali untuk menggelar dan menjalan kegiatan sepak bola di Indonesia. Kemenpora adalah lembaga pemerintahan Indonesia yang dipimpin oleh seorang menteri dan memiliki tugas dan wewenang untuk membidangi urusan pemuda dan olahraga. Kedudukan organsisasi ini memang sangat kuat dan penting dalam pembangunan olahraga di Indonesia. Akan tetapi pada hakekatnya Kemenpora tidak boleh ikut campur tangan dalam urusan rumah tangga PSSI karena hal ini sudah diatur oleh FIFA.
Akan tetapi semenjak perubahan menteri pemuda dan olahraga yang dipimpin oleh Imam Nahrawi ( Menpora baru ) , Menpora selalu ingin ikut campur dalam urusan PSSI dengan niatan guna memperbaiki trek record sepak bola Indonesia yang kian menurun. Tidak hanya itu , Menpora juga membuat kebijakan kebijakan yang harus dipenuhi PSSI beserta klub binaan nya jika ingin menggelar Indonesia Super League (ISL) 2015 atau yang dikenal sekarang yaitu QNB League. Akan tetapi klub yang ingin mengikuti liga tersebut tidak setuju terhadap kebijakan menpora dan tetap berpedoman pada kebijakan yang telah dibuat oleh PSSI dan PT.Liga Indonesia.
Seiring dengan bergulirnya liga , akhirnya menpora pun mengeluarkan SK yang ditujukan untuk PSSI yang berisikan bahwa KEMENPORA telah membekukan PSSI. Dan hal ini telah diketahui oleh FIFA. Akhirnya PSSI pun memberhentikan liga yang telah bergulir dan belum ada kejelasan sampai saat ini kapan liga tersebeut akan bergulir kembali.
Sebenarnya tindakan memberhentikan liga ini dalam konteks pembekuan PSSI yang dilakukan oleh Menpora sangatlah tidak tepat. Karena ini sangat amat merugikan diseluruh aspek yang terlibat dalam bergulirnya liga tersebut. Dalam hal ini dari segi sponsor, manajemen tim , jajaran pelatih , official hingga pemain pun sangatlah dirugikan. Tidak hannya liga ISL , liga divisi utama dan liga nusantara pun turut menjadi korban dalam hal ini. Dari data yang diperoleh ada 18 tim ISL, 59 tim divisi utama dan 400 tim liga nusantara yang berhenti dari kegiatan liga. Kerugian yang dialami klub tidak lah kecil, bahkan sangat besar karena klub telah merencanakan berbagai program seperti pemusatan pelatihan dan uji coba yang pastinya mengeluarkan tidak sedikit dana operasional yang dimilikinya.
Jika hal ini terus menerus terjadi akan membuat efek buruk juga terhadap pemain, karena bagi pemain bola hanyalah sepak bola lahan mencari nafkah bagi diri mereka. Apalagi legiun asing yang bermain di liga Indonesia. Jika tidak ada liga maka tidak ada lagi yang mereka bisa lakukan selain berpasrah dan berdoa agar masalah ini cepat seelsai dan liga dapat bergulir kembali.
Tidak hanya itu, keikutsertaan Persipura dalam liga champion asia pun telah pupus karena hal ini. Padahal Persipura telah lolos dalam fase kualifikasi dan akan menuju babak grup untuk mewakili Indonesia dalam gelaran liga tersebut.

Berbagai cara dan langkah telah dilakukan oleh PSSI agar semua ini dapat kembali berjalan seperti semula. Akan tetapi dari pihak Kemenpora selalu tidak ada respon dan jawaban sehingga langkah tersebut tidak menghasilkan apapun. Seharusnya Kemenpora dan PSSI saling bekerja sama untuk membangun dan memajukan persepakbolaan Indonesia bukanya saling sikut dan berdualisme dalam hal ini, karena hanya akan membuat timbul masalah . Semoga hal ini dapat cepat teratasi dan diselesaikan agar para pecinta sepak bola di tanah air dapat merasakan kembali uforia dan semangat cinta sepakbola kembali di Indonesia.  Karena Indonesia merupakan salah satu negara dengan antusiasme tinggi dalam hal sepak bola.  

TUGAS 1, ANALISIS JURNAL

Analisis Jurnal Akuntansi 1
Penulis : Hermiyetti

JUDUL ARTIKEL
PENGARUH PENERAPAN PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP PENCEGAHANFRAUD PENGADAAN BARANG”

TOPIK ARTIKEL
Perlunya sistem  pengendalian internal  dalam suatu perusahaan agar pencapaian tujuan dalam kegiatan operasional perusahaan berjalan dengan efektif dan efisien serta menghindarkan atau mencegah terjadinya fraud (kecurangan) yang tidak diinginkan dalam perusahaan.

TUJUAN PENELITIAN
Menganalisis dampak atau pengaruh yang terjadi dari penerapan pengendalian internal yang mencakup lingkungan pengendalian, penilaian risiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi serta pemantauan baik secara parsial maupun simultan terhadap penyimpangan dan  kecurangan yang terdapat di rumah sakit dalam proses pelelangan pengadaan barang.

TEORI YANG DIGUNAKAN
Konsep pengendalian intern , dimana konsep ini disebut juga internal cek yang berarti mencocokan catatan atau laporan dari bagian yang berbeda sebagaimana diungkapkan oleh  American Institute of Certifield Public Accountant (AICPA). Dan konsep ini pun terus berkembang hingga tahun 1992 Committee of Sponsoring Organi-zations (COSO) dari Treadway Commission menerbitkan suatu laporan yang berjudul Internal-Control-Integrated Framework.Di dalam COSO terdapat wakil-wakil dari AICPA, American Accounting Association, Institute of Internal Auditors, Institute ofManagement
Accountants, dan Financial Executive Institute. Laporannya terdiri dari empat volume :
 (1) Executive Summary;
 (2) Framework;
 (3)Evaluations Tools; and
 (4) Reporting to Externals Parties.

Pengendalian internal tidak hanya digunakan untuk melihat dari sisi keuangan saja, melainkan dari seluruh aspek perusahan. Dalam hal ini pengendalian internal dapat digunakan sebagai :
1) Menjaga keamanan harta milik perusahaan;
2) Memberikan keyakinan bahwa laporanlaporan yang disampaikan kepada pimpinan adalah benar;
3) Meningkatkan efisiensi usaha; dan
4) Memastikan bahwa kebijakankebijakan yang telah ditetapkan oleh pimpinan telah dijalankan dengan baik.

Konsep Pencegahan Fraud Pengadaan Barang
Fraud yang menunjukan pada penyajian fakta yang bersifat material secara salah yang dilakukan satu pihak ke pihak lain dengan tujuan  membohongi dan mempengaruhi pihak lain untuk bergantung pada fakta tersebu. suatu tindakan yang curang (fraudulent act) harus memenuhi lima kondisi ini:

1) Penyajian yang salah. Harus terdapat laporan yang salah atau tidak diungkapkan;
2) Fakta yang sifatnya material. Suatu fakta harus merupakan faktor yan substansial yang mendorong seseorang untuk bertindak;
3) Tujuan. Harus terdapat tujuan untuk menipu ataupengetahuan bahwa laporan tersebut salah;
4) Ketergantungan yang dapat dijustifikasi. Penyajian yang sayang salah harus me-rupakan faktor
yang substansial yang menyebabkan pihak lain merugi karena ketergantungannya;

Fraud terjadi pada dua tingkatan, yaitu
1)fraud pegawai, ditujukan untuk langsungmengkonversi kas atau aktiva lainnya untuk keuntungan pegawai tersebut. Pada umumnya,pegawai tersebut mengakali perusahaan untuk kepentingan pribadinya.  
2)fraud manaje-men, lebih tersembunyi dan membahayakan daripada fraud pegawai dan seringkali lolos dari deteksi sampai organisasi tersebut menderita kerugian atau kerusakan yang tidak dapat diperbaiki.
Fraud manajemen biasanya terdiri atas tiga karakter ini:
(a)    Fraud ini dilakukan pada tingkat manajemen di atas tingkat manajemen di mana struktur kontrol internal biasanya berkaitan;
(b)   Fraud ini biasanya melibatkan penggunaan laporan keuangan untuk  menciptakan ilusi bahwa entitas lebih sehat dan lebih makmur dari kenyataannya;
(c)    Jika fraud tersebut melibatkan pernyataan aktiva secara salah, ia biasanya dikelilingi  oleh transaksi bisnis yang kompleks, yang sering kali melibatkan pihak ketiga.

METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini data diperoleh dengan cara kuisioner responden dari beberapa rumah sakit swasta dan pemerintah di Kota Bandung.  Penelitian ini merupakan penelitian eksplanotary untuk menemukan kejelasan dari sebuah fenomena yang terjadi secara empiris dengan berusaha mendapatkan jawaban yang verificative  hubungan kausalitas antar variabel melalui pengujian hipotesis.
Variable yang digunakan dalam penelitian ini adalah Lingkungan pengendalian (X1), Penilaian Risiko (X2), Kegiatan Pengendalian (X3), Informasi (X4) dan Komunikasi serta Pemantauan (X5), Pencegahan Fraud Pengadaan Baru (Y). Variable yang diukur terkait dengan sikap, pendapat dan persepsi maka Skala yang digunakan adalah Skala Likert. Untuk setiap pertanyaan atau pernyataan dari setiap variabel diberi nilai skor dari yang terendah hinggi tertinggi secara berturut-turut diberikan nilai 1, 2, 3, 4, 5.
Pada penelitian ini hipotesis pengaruh penerapan lingkungan pengendali-an, penilaian risiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pe-mantauan terhadap pencegahan fraud pengadaan barang diuji dengan mengguna-kan metode Analisis Jalur (Path Analysis).
Untuk menguji pengaruh penerapan pengendalian internal terhadap pencegahan fraud dan implikasinya pada kinerja keuangan adalah menggunakan analisis regresi berganda (multiple regression analysis)
Pengujian kualitas data menggunakan Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Pengujian Asumsi Klasik menggunakan Uji Normalitas, Uji Multikolinearitas, Uji Heterokedastisitas.

HASIL PENELITIAN
Hipotesis yang menyatakan bahwa lingkungan pengendalian, penilaian resiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi serta pemantauan secara bersama-sama berpengaruh terhadap pencegahan fraud pengadaan barang telah terbukti melalui pengujian hipotesis yang telah dilakukan . Kemudian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh dari lingkungan pengendalian, penilaian resiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi serta pemantauan terhadap pencegahan fraud pengadaan barang.
Jika kita kaitkan dengan beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli , maka sudah jelas untuk mencegah terjadinya fraud maka haruslah dimulai dari pengendalian internal (Tuanakotta -2006),  Demikian pula dengan Hurley (2007), untuk meminimalkan terjadinya kecurangan laporan keuangan pada perusahaan dan meminimalkan auditor eksternal untuk melegalkan bukti-bukti yang palsu pada laporan keuangan, pengimplementasian dari pengen-dalian intern setidaknya dapat mengurangi kolusi manajemen mengenai fraud.
Dalam penelitian ini pengendalian internal di rumah sakit haruslah diterapkan karena hal tersebut sangat penting untuk mecegah terjadinya fraud dalam pengadaan barang. Dan dalam penerapannya setiap anggota dirumah sakit wajib mematuhi nya , karena pada dasarnya pengendalian internal mengacuu kepada tujuan pencapaian dari operasional  yang efisien dan efektif .
Dalam hal ini seluruh anggota harus memilki tingkat kesadaran yang tinggi, terutama bagian manajemen rumah sakit.  Manajemen haruslah mempunyai komitmen yang tinggi agar dapat membangun dan memajukan perusahaan ke arah yang lebih baik dari sebelumnya

KESIMPULAN
Dalam suatu perusahaan yang sedang berkembang ataupun sudah maju haruslah memiliki sistem pengendalian internal, dimana sistem tersebut adalah untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan perusahaan terjadi seperti kecurangan yang dapat dibuat oleh anggota perusahaan untuk memperkaya diri atau dengan alasan lain sehingga dapat merugikan perusahaan, seperti korupsi. Maka untuk itu perlu adanya kesadaran tinggi bagi setiap anggota dan khususnya bagian manejemen untuk mengingatkan dan menyadarkan hal seperti itu kepada bawahan agar perusahaan dapat lebih baik lagi

KOMENTAR KUALITAS PENULISAN
Bagi saya , jurnal pertama ini penulisanya  bagus dan dimuat dengan bahasa yang sederhana sehingga tidak perlu berkali kali harus membaca untuk mengerti maksud dari jurnal tersebut. Metode yang digunakan untuk melakukan penelitian ini simple dan tidak memakai banyak teori sehingga tidak membingungkan pembaca.





Analisis Jurnal Akuntansi 2
Penulis                           : Imam Subekti
Tahun                            : 2010
Volume & halaman      : Vol.14 No. 2 , Hal 213 - 232

JUDUL ARTIKEL
"EARNINGS MANAGEMENT, VALUE RELEVANCE OF EARNINGS AND BOOK VALUE OF EQUITY"
 
TOPIK ARTIKEL
faktor relevansi nilai earning dan nilai buku ekuitas yang terintegrasi 

TUJUAN PENELITIAN
meneliti pengaruh dari earnings management yang dilakukan secara terintegrasi dengan analisis faktor pada relevansi nilai earnings dan nilai buku ekuitas (book value of equity).

TEORI YANG DIGUNAKAN   
Nilai Relevansi Informasi akuntansi
Penelitian hubungan antara akuntansi informasi dan pasar saham kinerja telah berkembang terus menerus. Kemampuan akuntansi informasi  untuk menjelaskan nilai perusahaan berdasarkan nilai pasar secara luas dikenal sebagai nilai relevansi akuntansi informasi. Kemudian  penelitian tentang nilai relevansi akuntansi informasi telah berkembang untuk mencakup semua unsur laporan keuangan seperti neraca, laporan laba rugi, dan arus kas dari operasi (Ohlson, 1995; Feltham dan Ohlson, 1995).

Ada dua jenis model penelitian umumnya diterapkan untuk mencari hubungan antara :
a.       Model harga untuk nilai relevansi akuntansi informasi
b.      Model harga dan model kembali
Ota (2001 ) dan Gu ( 2004) mengungkapkan bahwa model kembali memiliki spesifikasi masalah yang serius ' akuntansi pengakuan lag 'dan ' pendapatan sementara ' . Pengakuan akuntansi LAG timbul dari kenyataan bahwa akuntansi sistem melaporkan efek dari nilai yang relevan Peristiwa dengan lag karena prinsip akuntansi seperti keandalan , objektivitas , dan konservatisme. Pendapatan sementara adalah komponen laba yang tidak gigih seperti laba komponen permanen, dan karena itu, memiliki hubungan dengan hasil yang lemah. Menyelidiki hubungan antara akuntansi informasi dan nilai perusahaan melalui harga saham telah dilakukan untuk terakhir tahun lalu di ( negara maju ) Barat seperti Collins et al . (1997 ) ; Brown et al .(1999 ) ; Bekaoui dan Picur (2001 ) ; Hirschey etal . (2001 ) ; Hitam dkk . ( 2000) ; Whelan danMcNamara ( 2004) . Collins et al . (1997 ) digunakan valuasi Kerangka disediakan oleh Ohlson (1995 ) , yang mengungkapkan harga sebagai fungsi dari kedua laba dan nilai buku ekuitas . Perkiraan studi regresi cross- sectional tahunan untuk 41 tahun mencakup periode 1953-1993 dan menggunakan R2 sebagai metrik utama untuk mengukur nilai relevansi . Kemudian , mereka menguraikan penjelasan gabungan kekuatan laba dan nilai buku menjadi tiga komponen ;
( 1) jelas inkremental kekuatan laba ,
( 2 ) incremental kekuatan penjelas dari nilai buku , dan
( 3 ) kekuatan penjelas umum untuk kedua laba dan nilai buku .


Manajemen Laba dan Nilai Relevansi Laba dan Nilai Buku
Hubungan antara nilai relevansi akuntansiinformasi dan manajemen labamampu dijelaskan melalui laba kualitas. Lo (2007 ) berpendapat bahwa manajemen labaterkait dengan kualitas laba . Lo(2007 ) juga menyatakan bahwa sangat berhasil labamemiliki kualitas yang rendah . Ini berarti bahwa pendapatan tindakan manajemen akan mengurangi pendapatankualitas yaitu keandalan pendapatan . relevansiinformasi akuntansi dalam penilaian darisuatu perusahaan dapat dipengaruhi oleh wawasan pasar darikeandalan informasi ( Whelan danMcNamara , 2004) . Dugaan kurangnya pendapatankeandalan memiliki konsekuensi di pasarinklusi ketergantungan kurang pada pendapatan di bursaproses penilaian . Itu berarti bahwa pendapatantindakan manajemen mempengaruhi nilai relevansilaba negatif .Studi tentang hubungan antara relevansi nilai informasi akuntansi dan manajemen laba masih perlu dilakukan secara terus menerus dengan lebih mendalam investigasi dalam pandangan berbagai kritik tentang model manajemen laba. Namun, Penelitian ini diarahkan mencari bukti manajemen laba menderita dari sejumlah keterbatasan berkaitan dengan masalah metodologi. Oleh karena itu, penelitian ini mampu menjembatani kesenjangan.

Manajemen Laba Terpadu  dan Hubungan Nilai Revaluasi Akuntansi Informasi
Laba terpadu model pengelolaan Ide ini diperkenalkan oleh Leuz, dkk. (2003). Para peneliti menggabungkan antara laba smoothing nilai dan kebijaksanaan yang dilaporkan laba (akrual diskresioner). Prosedur kombinasi ini rata-rata dari peringkat mencetak gol dari setiap pengukuran. Jenis pengukuran manajemen laba dan formula pengukuran adalah:
a.       Smoothing dilaporkan laba menggunakan akrual operasi;
b.      Smoothing dan korelasi antara perubahan akrual akuntansi dan operasi arus kas;
c.       Kebijaksanaan laba yang dilaporkan: besarnya akrual;
d.      Kebijaksanaan di laba yang dilaporkan: penghindaran kerugian kecil
Penelitian ini mengintegrasikan antara manajemen laba nyata, jangka pendek dan jangka panjang akrual manajemen laba. Itu manajemen laba nyata adalah manipulasi kegiatan operasi real yang dilakukan oleh manajemen yang menyimpang dari bisnis normal praktek, yang dilakukan dengan tujuan utama memenuhi ambang batas pendapatan tertentu (Roychowdhury, 2006).

Tujuan dari manajemen laba berdasarkan kegiatan manipulasi adalah mendeteksi nyata manipulasi kegiatan operasi sekitar laba batas nol. Kesegaran model ini telah diperiksa menunjukkan kegiatan nyata yang normal antara perusahaan-tahun melaporkan laba tahunan kecil mencerminkan laba manajemen untuk menghindari kerugian atau tanggapan optimal untuk berlaku keadaan ekonomi.


METODE PENELITIAN
 Prosedur Sampling dan Data
Populasi penelitian ini adalah masyarakat perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dari tahun 1995 sampai dengan tahun 2006. perusahaan Public terdaftar di BEJ dipilih dalam penelitian ini untuk beberapa alasan. 

Pertama, persyaratan wajib untuk menyajikan laporan arus kas untuk Indonesia perusahaan publik di tahun 1995. Kas Laporan arus merupakan sumber data yang digunakan untuk mengukur satu dimensi manajemen laba dan relevansi nilai dari variabel informasi akuntansi. Sampel penelitian dipilih oleh Metode purposive sampling. Contoh ini penelitian terdiri dari:
-          - perusahaan diklasifikasikan di sektor industri manufaktur.
-          - Perusahaan dengan lengkap diterbitkan tahunan laporan keuangan.
-          - Ditampilkan periode keuangan Laporan dengan tahun buku yang berakhir 31 Desember
-          - Mata uang laporan keuangan adalah Rupiah.


HASIL PENELITIAN
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa earnings dan nilai buku ekuitas bersifat relevan dalam mengukur nilai pasar suatu perusahaan, dan earnings management yang terintegrasi menurunkan nilai relevansi earnings dan nilai buku ekuitas.

SIMPULAN
 Penelitian ini mencoba untuk menyesuaikan dan mengintegrasikan manajemen laba yang ada model. Penyesuaian tersebut pengganti salah satu variabel dari model regresi digunakan untuk menghitung indeks manajemen laba. Penyesuaian tersebut mampu meningkatkan jelas  kekuatan estimasi manajemen laba.

KOMENTAR KUALITAS PENULISAN

Pada jurnal kedua ini , menurut saya sangatlah rumit karena yang pertama adalah menggunakan bahasa inggris yang tinggi sehingga susah untuk dipahami secara cepat , dan membuat pembaca yang awam dengan bahasa inggris harus menerjemahkan terlebih dahulu. Kemudian jurnal ini pun juga terlalu banyak menggunakan rumus rumus dan table sehingga membuat pembaca agak bingung untuk memahaminya.

Selasa, 24 November 2015

SINTAKSIS BAHASA INDONESIA



SINTAKSIS BAHASA INDONESIA


Sintaksis adalah kata yang berasal dari bahasa Yunani yaitu Sun dan Tattein yang memiliki arti mengatur bersama-sama . Dalam hal ini sintaksis juga sebagai cabang linguistik yang membahas tentang struktur internal kalimat yang didalamnya terdapat Frasa, Klausa dan Kalimat. Objek terkecil dari sintaksis adalah frasa dan yang terbesar adalah kalimat.
1.     FRASA
Frasaa dalah sebuah satuan linguistik yang lebih kecil dari klausa dan kalimat.Frasa terdiri dari kumpulan kata yang tidak memiliki predikat atau kata kerja dalam strukturnya.
Contoh :
-          pisang goreng
-          rumah besar itu
-          sedang membaca
-          ayam hitam
Dalamfrasa pun juga dibedakan kepada kelas kata nya masing-masing  yaitu frasa verbal, frasa adjektiva, frasa pronominal, frasa adverbia, frasa numeralia, frasa interogativa koordinatif, frasa demonstrativa koordinatif, dan frasa preposisional koordinatif. 
KLAUSA
Klausa adalah sebuah tatanan kata yang terdiri atas subjek dan predikat yang berpotensi untuk menjadi sebuah kalimat . Dijelaskan juga bahwa yang membedakan klausa dan kalimat adalah pada intonasi final di akhir . Kalimat diakhiri dengan intonasi final, sedangkan klausa tidak diakhiri dengan intonasi final . Intonasi final itu dapat berupa itonasi berita , tanya, perintah dan kagum.
Klausadapatdibedakanmenjadi 3, yaitu :
-          Klausa kalimat majemuk setara
-          Klausa kalimat majemuk bertingkat
-          Klausa gabungan kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat
-           
3.      KALIMAT
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang merupakan kesatuan pikiran yang dijelaskan dengan membedakan kalimat menjadi bahasa lisan dan bahasa tulis.
Menurutbahasa lisan, kalimat adalah satuan bahasa yang mempunyai ciri sebagai berikut: (1) satuan bahasa yang terbentuk atas gabungan kata dengan kata, gabungan kata dengan frasa, atau gabungan frasa dengan frasa, yang menjadisebuah klausa bebas yang minimal mengandung satu subjek dan predikat, yang mengandungunsur eksplisit maupun implisit. Satuan bahasa itu didahului oleh suatu kesenyapan awal, diselingi atau tidak diselingi oleh kesenyapan antara dan diakhiri dengan kesenyapan akhir yang berupa intonasi final, yaitu intonasi berita, tanya, intonasi perintah, dan intonasi kagum.
Menurutbahasa tulisan, kalimat adalah satuan bahasa yang diawali oleh huruf kapital, diselingidanataudiakhiridengantandabaca.
Ciri-ciri kalimat adalahsebagai berikut.
-          Dalam bahasa lisan diawali dengan kesenyapan dan diakhiri dengan kesenyapan. Dalam bahasa tulis diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda tanya, atau tanda seru
-          Sekurang-kurangnya terdiri dari atas subjek dan predikat
-          Predikat transitif disertai objek, prediket intransitif dapat disertai pelengkap
-          Mengandung pikiran yang utuh
-          Mengandung urutan logis, setiap kata atau kelompok kata yang mendukung fungsi (subjek, prediket, objek, dan keterangan) disusun dalam satuan menurut fungsinya
-          Mengandung satuan makna, ide, atau pesan yang jelas
-          Dalam paragraf yang terdiri dari dua kalimat atau lebih, kalimat-kalimat disusun dalam satuan makna pikiran yang saling berhubungan.
Fungsi sintaksis dalam kalimatadalah tempat yang dapat diisi oleh bentuk bahasa tertentu.
Wujud fungsi sintaksis adalah subjek (S),prediket (P), objek (O), pelengkap (Pel.), danketerangan (ket).Tidak semua kalimat harus mengandung semua fungsi sintaksis itu. Unsur fungsi sintaksis yang harus ada dalam setiap kalimat adalah subjek dan predikat, sedangkan unsur lainnya, yaitu objek, pelengkap dan keterangan merupakan unsur penunjang dalam kalimat