Analisis Jurnal
Akuntansi 1
Penulis : Hermiyetti
JUDUL ARTIKEL
“PENGARUH
PENERAPAN PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP PENCEGAHANFRAUD PENGADAAN BARANG”
TOPIK ARTIKEL
Perlunya
sistem pengendalian internal dalam suatu perusahaan agar pencapaian tujuan
dalam kegiatan operasional perusahaan berjalan dengan efektif dan efisien serta
menghindarkan atau mencegah terjadinya fraud
(kecurangan) yang tidak diinginkan dalam perusahaan.
TUJUAN PENELITIAN
Menganalisis
dampak atau pengaruh yang terjadi dari penerapan pengendalian internal yang mencakup
lingkungan pengendalian, penilaian risiko, kegiatan pengendalian, informasi dan
komunikasi serta pemantauan baik secara parsial maupun simultan terhadap
penyimpangan dan kecurangan yang terdapat
di rumah sakit dalam proses pelelangan pengadaan barang.
TEORI YANG DIGUNAKAN
Konsep
pengendalian intern , dimana konsep ini disebut juga internal cek yang berarti
mencocokan catatan atau laporan dari bagian yang berbeda sebagaimana
diungkapkan oleh American Institute
of Certifield Public Accountant (AICPA). Dan konsep ini pun terus
berkembang hingga tahun 1992 Committee of Sponsoring Organi-zations (COSO)
dari Treadway Commission menerbitkan suatu laporan yang berjudul Internal-Control-Integrated
Framework.Di dalam COSO terdapat wakil-wakil dari AICPA, American
Accounting Association, Institute of Internal Auditors, Institute ofManagement
Accountants,
dan Financial Executive Institute. Laporannya terdiri dari empat
volume :
(1) Executive Summary;
(2) Framework;
(3)Evaluations Tools; and
(4) Reporting to Externals Parties.
Pengendalian internal tidak hanya digunakan untuk melihat
dari sisi keuangan saja, melainkan dari seluruh aspek perusahan. Dalam hal ini
pengendalian internal dapat digunakan sebagai :
1)
Menjaga keamanan harta milik perusahaan;
2)
Memberikan keyakinan bahwa laporanlaporan yang disampaikan kepada pimpinan adalah
benar;
3)
Meningkatkan efisiensi usaha; dan
4)
Memastikan bahwa kebijakankebijakan yang telah ditetapkan oleh pimpinan telah dijalankan
dengan baik.
Konsep Pencegahan Fraud Pengadaan Barang
Fraud
yang menunjukan pada penyajian fakta yang bersifat material secara salah yang
dilakukan satu pihak ke pihak lain dengan tujuan membohongi dan mempengaruhi pihak lain untuk
bergantung pada fakta tersebu. suatu tindakan yang curang (fraudulent act) harus
memenuhi lima kondisi ini:
1)
Penyajian yang salah. Harus terdapat laporan yang salah atau tidak diungkapkan;
2)
Fakta yang sifatnya material. Suatu fakta harus merupakan faktor yan
substansial yang mendorong seseorang untuk bertindak;
3)
Tujuan. Harus terdapat tujuan untuk menipu ataupengetahuan bahwa laporan tersebut
salah;
4)
Ketergantungan yang dapat dijustifikasi. Penyajian yang sayang salah harus
me-rupakan faktor
yang
substansial yang menyebabkan pihak lain merugi karena ketergantungannya;
Fraud
terjadi pada dua tingkatan, yaitu
1)fraud pegawai, ditujukan untuk
langsungmengkonversi kas atau aktiva lainnya untuk keuntungan pegawai tersebut.
Pada umumnya,pegawai tersebut mengakali perusahaan untuk kepentingan
pribadinya.
2)fraud manaje-men, lebih tersembunyi
dan membahayakan daripada fraud pegawai dan seringkali lolos dari
deteksi sampai organisasi tersebut menderita kerugian atau kerusakan yang tidak
dapat diperbaiki.
Fraud
manajemen biasanya terdiri atas tiga karakter ini:
(a)
Fraud ini dilakukan pada tingkat manajemen di atas
tingkat manajemen di mana struktur kontrol internal biasanya berkaitan;
(b)
Fraud ini biasanya melibatkan penggunaan laporan
keuangan untuk menciptakan ilusi bahwa entitas
lebih sehat dan lebih makmur dari kenyataannya;
(c)
Jika fraud tersebut melibatkan pernyataan
aktiva secara salah, ia biasanya dikelilingi oleh transaksi bisnis yang kompleks, yang
sering kali melibatkan pihak ketiga.
METODE PENELITIAN
Dalam
penelitian ini data diperoleh dengan cara kuisioner responden dari beberapa
rumah sakit swasta dan pemerintah di Kota Bandung. Penelitian ini merupakan penelitian
eksplanotary untuk menemukan kejelasan dari sebuah fenomena yang terjadi secara
empiris dengan berusaha mendapatkan jawaban yang verificative hubungan kausalitas antar variabel melalui
pengujian hipotesis.
Variable
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Lingkungan pengendalian (X1),
Penilaian Risiko (X2), Kegiatan Pengendalian (X3), Informasi (X4) dan Komunikasi
serta Pemantauan (X5), Pencegahan Fraud Pengadaan Baru (Y). Variable yang
diukur terkait dengan sikap, pendapat dan persepsi maka Skala yang digunakan
adalah Skala Likert. Untuk setiap pertanyaan atau pernyataan dari setiap variabel
diberi nilai skor dari yang terendah hinggi tertinggi secara berturut-turut
diberikan nilai 1, 2, 3, 4, 5.
Pada
penelitian ini hipotesis pengaruh penerapan lingkungan pengendali-an, penilaian
risiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pe-mantauan terhadap
pencegahan fraud pengadaan barang diuji dengan mengguna-kan metode Analisis Jalur
(Path Analysis).
Untuk menguji pengaruh
penerapan pengendalian internal terhadap pencegahan fraud dan implikasinya
pada kinerja keuangan adalah menggunakan analisis regresi berganda
(multiple regression analysis)
Pengujian kualitas data menggunakan Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Pengujian Asumsi Klasik menggunakan Uji Normalitas, Uji Multikolinearitas,
Uji Heterokedastisitas.
HASIL PENELITIAN
Hipotesis
yang menyatakan bahwa lingkungan pengendalian, penilaian resiko, kegiatan
pengendalian, informasi dan komunikasi serta pemantauan secara bersama-sama berpengaruh
terhadap pencegahan fraud pengadaan barang telah terbukti melalui pengujian hipotesis
yang telah dilakukan . Kemudian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh dari
lingkungan pengendalian, penilaian resiko, kegiatan pengendalian, informasi dan
komunikasi serta pemantauan terhadap pencegahan fraud pengadaan barang.
Jika
kita kaitkan dengan beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli , maka
sudah jelas untuk mencegah terjadinya fraud maka haruslah dimulai dari
pengendalian internal (Tuanakotta -2006), Demikian pula dengan Hurley (2007), untuk meminimalkan
terjadinya kecurangan laporan keuangan pada perusahaan dan meminimalkan auditor
eksternal untuk melegalkan bukti-bukti yang palsu pada laporan keuangan,
pengimplementasian dari pengen-dalian intern setidaknya dapat mengurangi kolusi
manajemen mengenai fraud.
Dalam
penelitian ini pengendalian internal di rumah sakit haruslah diterapkan karena
hal tersebut sangat penting untuk mecegah terjadinya fraud dalam pengadaan
barang. Dan dalam penerapannya setiap anggota dirumah sakit wajib mematuhi nya
, karena pada dasarnya pengendalian internal mengacuu kepada tujuan pencapaian
dari operasional yang efisien dan efektif
.
Dalam
hal ini seluruh anggota harus memilki tingkat kesadaran yang tinggi, terutama
bagian manajemen rumah sakit. Manajemen
haruslah mempunyai komitmen yang tinggi agar dapat membangun dan memajukan
perusahaan ke arah yang lebih baik dari sebelumnya
KESIMPULAN
Dalam
suatu perusahaan yang sedang berkembang ataupun sudah maju haruslah memiliki
sistem pengendalian internal, dimana sistem tersebut adalah untuk mencegah
terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan perusahaan terjadi seperti kecurangan
yang dapat dibuat oleh anggota perusahaan untuk memperkaya diri atau dengan
alasan lain sehingga dapat merugikan perusahaan, seperti korupsi. Maka untuk
itu perlu adanya kesadaran tinggi bagi setiap anggota dan khususnya bagian
manejemen untuk mengingatkan dan menyadarkan hal seperti itu kepada bawahan agar
perusahaan dapat lebih baik lagi
KOMENTAR KUALITAS PENULISAN
Bagi
saya , jurnal pertama ini penulisanya bagus dan dimuat dengan bahasa yang sederhana
sehingga tidak perlu berkali kali harus membaca untuk mengerti maksud dari
jurnal tersebut. Metode yang digunakan untuk melakukan penelitian ini simple
dan tidak memakai banyak teori sehingga tidak membingungkan pembaca.
Analisis Jurnal Akuntansi 2
Penulis :
Imam Subekti
Tahun :
2010
Volume & halaman : Vol.14 No. 2 , Hal
213 - 232
JUDUL ARTIKEL
"EARNINGS MANAGEMENT, VALUE RELEVANCE OF EARNINGS AND BOOK VALUE OF EQUITY"
TOPIK ARTIKEL
faktor relevansi nilai earning dan nilai buku ekuitas yang terintegrasi
TUJUAN PENELITIAN
meneliti pengaruh
dari earnings management yang dilakukan secara terintegrasi dengan analisis
faktor pada relevansi nilai earnings dan nilai buku ekuitas (book value of
equity).
TEORI YANG DIGUNAKAN
Nilai Relevansi
Informasi akuntansi
Penelitian hubungan
antara akuntansi informasi dan pasar saham kinerja telah berkembang terus
menerus. Kemampuan akuntansi informasi untuk menjelaskan nilai
perusahaan berdasarkan nilai pasar secara luas dikenal sebagai nilai relevansi
akuntansi informasi. Kemudian penelitian
tentang nilai relevansi akuntansi informasi telah berkembang untuk mencakup
semua unsur laporan keuangan seperti neraca, laporan laba rugi, dan arus kas
dari operasi (Ohlson, 1995; Feltham dan Ohlson, 1995).
Ada dua jenis model
penelitian umumnya diterapkan untuk mencari hubungan antara :
a. Model harga untuk nilai relevansi akuntansi informasi
b. Model harga dan model kembali
Ota (2001 ) dan Gu (
2004) mengungkapkan bahwa model kembali memiliki spesifikasi masalah yang
serius ' akuntansi pengakuan lag 'dan ' pendapatan sementara ' . Pengakuan
akuntansi LAG timbul dari kenyataan bahwa akuntansi sistem melaporkan efek dari
nilai yang relevan Peristiwa dengan lag karena prinsip akuntansi seperti
keandalan , objektivitas , dan konservatisme. Pendapatan sementara adalah
komponen laba yang tidak gigih seperti laba komponen permanen, dan karena itu, memiliki
hubungan dengan hasil yang lemah. Menyelidiki hubungan antara akuntansi informasi
dan nilai perusahaan melalui harga saham telah dilakukan untuk terakhir tahun
lalu di ( negara maju ) Barat seperti Collins et al . (1997 ) ; Brown et al
.(1999 ) ; Bekaoui dan Picur (2001 ) ; Hirschey etal . (2001 ) ; Hitam dkk . (
2000) ; Whelan danMcNamara ( 2004) . Collins et
al . (1997 ) digunakan valuasi Kerangka disediakan oleh Ohlson (1995 ) , yang
mengungkapkan harga sebagai fungsi dari kedua laba dan nilai buku ekuitas .
Perkiraan studi regresi cross- sectional tahunan untuk 41 tahun mencakup
periode 1953-1993 dan menggunakan R2 sebagai metrik utama untuk mengukur nilai
relevansi . Kemudian , mereka menguraikan penjelasan gabungan kekuatan laba dan
nilai buku menjadi tiga komponen ;
( 1)
jelas inkremental kekuatan laba ,
( 2 )
incremental kekuatan penjelas dari nilai buku , dan
( 3 )
kekuatan penjelas umum untuk kedua laba dan nilai buku .
Manajemen Laba dan
Nilai Relevansi Laba dan Nilai Buku
Hubungan antara nilai
relevansi akuntansiinformasi dan manajemen labamampu dijelaskan melalui laba kualitas.
Lo (2007 ) berpendapat bahwa manajemen labaterkait dengan kualitas laba .
Lo(2007 ) juga menyatakan bahwa sangat berhasil labamemiliki kualitas yang
rendah . Ini berarti bahwa pendapatan tindakan manajemen akan mengurangi
pendapatankualitas yaitu keandalan pendapatan . relevansiinformasi akuntansi
dalam penilaian darisuatu perusahaan dapat dipengaruhi oleh wawasan pasar
darikeandalan informasi ( Whelan danMcNamara , 2004) . Dugaan kurangnya
pendapatankeandalan memiliki konsekuensi di pasarinklusi ketergantungan kurang
pada pendapatan di bursaproses penilaian . Itu berarti bahwa pendapatantindakan
manajemen mempengaruhi nilai relevansilaba negatif .Studi tentang hubungan
antara relevansi nilai informasi akuntansi dan manajemen laba masih perlu dilakukan
secara terus menerus dengan lebih mendalam investigasi dalam pandangan berbagai
kritik tentang model manajemen laba. Namun, Penelitian ini diarahkan mencari
bukti manajemen laba menderita dari sejumlah keterbatasan berkaitan dengan
masalah metodologi. Oleh karena itu, penelitian ini mampu menjembatani
kesenjangan.
Manajemen Laba
Terpadu dan Hubungan Nilai Revaluasi Akuntansi Informasi
Laba terpadu model
pengelolaan Ide ini diperkenalkan oleh Leuz, dkk. (2003). Para peneliti
menggabungkan antara laba smoothing nilai dan kebijaksanaan yang dilaporkan
laba (akrual diskresioner). Prosedur kombinasi ini rata-rata dari peringkat
mencetak gol dari setiap pengukuran. Jenis pengukuran manajemen laba dan
formula pengukuran adalah:
a.
Smoothing dilaporkan
laba menggunakan akrual operasi;
b.
Smoothing dan korelasi
antara perubahan akrual akuntansi dan operasi arus kas;
c.
Kebijaksanaan laba yang
dilaporkan: besarnya akrual;
d.
Kebijaksanaan di laba
yang dilaporkan: penghindaran kerugian kecil
Penelitian ini
mengintegrasikan antara manajemen laba nyata, jangka pendek dan jangka panjang
akrual manajemen laba. Itu manajemen laba nyata adalah manipulasi kegiatan
operasi real yang dilakukan oleh manajemen yang menyimpang dari bisnis normal
praktek, yang dilakukan dengan tujuan utama memenuhi ambang batas pendapatan
tertentu (Roychowdhury, 2006).
Tujuan dari manajemen
laba berdasarkan kegiatan manipulasi adalah mendeteksi nyata manipulasi
kegiatan operasi sekitar laba batas nol. Kesegaran model ini telah diperiksa
menunjukkan kegiatan nyata yang normal antara perusahaan-tahun melaporkan laba
tahunan kecil mencerminkan laba manajemen untuk menghindari kerugian atau
tanggapan optimal untuk berlaku keadaan ekonomi.
METODE PENELITIAN
Prosedur Sampling dan
Data
Populasi penelitian ini
adalah masyarakat perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dari
tahun 1995 sampai dengan tahun 2006. perusahaan Public terdaftar di BEJ dipilih
dalam penelitian ini untuk beberapa alasan.
Pertama, persyaratan wajib
untuk menyajikan laporan arus kas untuk Indonesia perusahaan publik di tahun
1995. Kas Laporan arus merupakan sumber data yang digunakan untuk mengukur satu
dimensi manajemen laba dan relevansi nilai dari variabel informasi akuntansi.
Sampel penelitian dipilih oleh Metode purposive sampling. Contoh ini penelitian
terdiri dari:
- - perusahaan
diklasifikasikan di sektor industri manufaktur.
- - Perusahaan dengan
lengkap diterbitkan tahunan laporan keuangan.
- - Ditampilkan periode
keuangan Laporan dengan tahun buku yang berakhir 31 Desember
- - Mata uang laporan
keuangan adalah Rupiah.
HASIL PENELITIAN
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa earnings dan
nilai buku ekuitas bersifat relevan dalam mengukur nilai pasar suatu perusahaan,
dan earnings management yang terintegrasi menurunkan nilai relevansi earnings
dan nilai buku ekuitas.
SIMPULAN
Penelitian ini mencoba
untuk menyesuaikan dan mengintegrasikan manajemen laba yang ada model.
Penyesuaian tersebut pengganti salah satu variabel dari model regresi digunakan
untuk menghitung indeks manajemen laba. Penyesuaian tersebut mampu meningkatkan
jelas kekuatan estimasi manajemen laba.
KOMENTAR KUALITAS PENULISAN
Pada jurnal kedua ini , menurut saya sangatlah
rumit karena yang pertama adalah menggunakan bahasa inggris yang tinggi sehingga
susah untuk dipahami secara cepat , dan membuat pembaca yang awam dengan bahasa
inggris harus menerjemahkan terlebih dahulu. Kemudian jurnal ini pun juga
terlalu banyak menggunakan rumus rumus dan table sehingga membuat pembaca agak
bingung untuk memahaminya.
0 komentar:
Posting Komentar